Pada dasarnya, sistem EFI dibuat tangguh untuk segala kondisi jalan, suhu dan
cara mengemudi. Kerusakan atau masalah pada sistem EFI terutama disebabkan
oleh:
- Kualitas BBM yang buruk (nilai oktan yang rendah, bensin oplosan, kandungan sulfur yang amat tinggi pada semua jenis BBM di Indonesia dan ketiadaan aditif pada BBM Pertamina)
- Kelembapan udara tropis yang sangat tinggi sehingga kandungan sulfur pada BBM bereaksi dengan uap air menjadi asam sulfat di sistem bahan bakar kendaraan dan menimbulkan sumbatan-sumbatan pada injektor dan saluran bahan bakar
- Modifikasi sistem kelistrikan kendaraan yang tidak benar, termasuk penggantian kabel busi non-OEM (Original Equipment Manufacturer) maupun pemasangan alarm
- Upaya membersihkan injector dengan sistem Ultrasound
- ECU (electronic Control Unit) yang kemasukan air
- Melepas aki dengan cara yang tidak benar, melakukan jump start dengan cara
- yang tidak benar serta melepas ECU dengan sembarangan (lihat tips mengenai
- cara-cara yang benar untuk melakukan hal ini).
- Ketika menghidupkan mesin perhatikan bilamana indikator tulisan/gambar "Check Engine" pada panel instrumen (tergantung merek mobil) tetap menyala setelah mesin hidup selama beberapa detik, segeralah hubungi mekanik anda
- Ketika sedang berkendara dan bilamana indikator Check Engine menyala, segeralah hubungi mekanik anda
- Bersihkan dan gantilah saringan udara secara berkala atau tepat pada waktunya
- Gantilah saringan bensin (fuel filter) secara berkala, sebaiknya setiap 15.000km atau lebih sering mengingat kondisi BBM di Indonesia yang memiliki kandungan sulfur teramat tinggi
- Bersihkanlah throttle body dan idle regulator/ stepper motor secara berkala
- Bersihkanlah connector sensor-sensor, connector pengapian dan connector ECU secara berkala
- Ganti busi secara berkala dan periksa keregangan celah busi setiap 5.000km atau lebih sering. Gunakan busi tipe R, yaitu yang menggunakan resistor
- Hindari ECU (Electronic Control Unit) dari air
- Usahakan aki dan sistem pengisian kelistrikan (altenator dan voltage regulatornya) selalu dalam kondisi prima
- Jangan sekalipun berpikir untuk memodifikasi voltage regulator dengan sistem cut-out, Anda akan merusak ECU maupun modul pengapian (igniter/ CDI)
- Jangan berusaha menghidupkan mesin ketika soket injektor dalam posisi terlepas
- Jangan sekalipun berusaha menghubungkan injektor dengan arus aki langsung (12 volts) karena injektor beroperasi dengan tegangan 9 volts
- Bersihkanlah injektor dan sistem bahan bakar secara berkala dengan sistem pembersih yang aman, misalnya Interject Service
- Jangan sekalipun menggunakan sistem pembersih injektor Ultrasound
- Jika handak memasang alarm, yakinkan alarm itu dibuat oleh pabrikan besar dan memiliki reputasi internasional, misalkan merek Clifford, Alpine, Kenwood,Avital, dll.Lakukan pemasangan alarm hanya di authorized dealer.Alarm buatan pabrikan yang tidak memiliki reputasi internasional dapat menimbulkan RFI/ MRI yang akan mengganggu fungsi ECU
- Jika hendak mengganti kabel busi dgn tipe high performance/ racing, yakinkan bahwa kabel terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan RFI/MRI yang dapat mengganggu fungsi ECU.
- SUMBER TULISAN: http://bengkelraswo.blogspot.com/2011/05/tune-up-mesin-efi-perawatan-mobil-efi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar