Rabu, 07 Oktober 2009

RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Engine
Kelas/Semester : XI/3 2009
Pertemuan Ke- : 1,2,3 ,4,5,6,7 dan 8 dari 8 X pertemuan (4 jam /minggu)
Alokasi Waktu : 32 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Pemeliharaan/servis system Pendingin dan
komponen- komponennya
Perbaikan pendingin dan komponen
komponennya
Kompetensi Dasar : Memelihara/servis dan memperbaiki sistem
Pendingin dan komponen-komponennya

Indikator :
Sikap
 Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

Pengetahuan
  1. • Dijelaskan Prinsip kerja system Pendingin mesin
  2. • Disebutkan Komponen dan fungsi komponen system pendingin mesin
  3. • Dijelaskan Cara kerja system Pensingin mesin
  4. • Dijelaskan rangkaian kelistrikan system pendingin mesin
  5. • Dijelaskan carakerja tutup radiator dan thermostat
  6. • Dijelaskan cara memeriksa system radiaror, tutup radiator dan thermostat
  7. • Dijelaskan cara menambah memelihara dan memperbaiki system pendingin mesin
  8. • Dijelaskan cara memperbaiki radiator, pompa air

Ketrampilan
  1.  Penggunaan alat uji Radiator tester dan radiator cap tester
  2.  Sistem diuji dan hasilnya dicatat sesuai dengan prosedur dan kebijakan perusahaan

I. Tujuan Pembelajaran : Dapat melakukan pemeliharana, pengujian dan
perbaikan komponen sistem pendingin mesin
II. Materi Ajar :
  1. Konstruksi dan prinsip kerja sistem pendingin
  2. Prosedur pemerilahaan pengujian dan perbaikan sistem pendingin mesin
  3. Standar prosedur keselamatan kerja.
III.Metode Pembelajaran : Teori, diskusi, penugasan,kerja kelompok Studi
kasus dan Praktek

IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
A. Kegiatan Awal : Membuka pelajaran, absensi siswa, menjelaskan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti :
  1. • Menjelaskan Prinsip kerja system Pendingin
  2. • Menjelaskan Komponen dan fungsi komponen system pendingin serta cara kerja masing masing komponen
  3. • Evaluasi pertemuan 1 (lisan)
C. Kegiatan Akhir : Menyimpulkan dan menutup pelajaran
Pertemuan II
A. Kegiatan Awal : Membuka pelajaran Absensi siswa, memberikan pertanyaan materi sebelumnya
B. Kegiatan Inti :
  1. • Menjelaskan Cara kerja radiator dan thermostat
  2. • Menjelaskan konstruksi radiator dan thermostat
  3. • Menjelaskan cara kerja radioator saat mendinginkan mesin
  4. • Evalusai
D. Kegiatan Akhir : Menyimpulkan dan menutup pelajaran
Pertemuan III
A. Kegiatan Awal : Membuka pelajaran Absensi siswa, memberikan pertanyaan materi sebelumnya
B. Kegiatan Inti :
  1. • Dijelaskan cara memeriksa system Pendingin
  2. • Dijelaskan cara kerja kipas dan water jacket
  3. • Praktek memeriksa thermostat dan radiator
  4. • Evaluasi praktek
C. Kegiatan Akhir : Menyimpulkan materi pelajaran dan hasil praktek

Pertemuan IV dan V
A. Kegiatan Awal : Membuka pelajaran Absensi siswa, memberikan pertanyaan materi sebelumnya
B. Kegiatan Inti :
  1. • Praktek memeriksa system Pendingin
  2. • Praktek menambah / mengganti air pendingin
  3. • Menguji system pendingin
  4. • Evaluasi Praktek
C. Kegiatan Akhir : Menyimpulkan materi pelajaran dan hasil praktek

Pertemuan VI dan VII
A. Kegiatan Awal : Membuka pelajaran Absensi siswa, memberikan pertanyaan materi sebelumnya
B. Kegiatan Inti :
  1. • Praktek memeriksa system Pendingin
  2. • Praktek menambah / mengganti air pendingin
  3. • Menguji system pendingin
  4. • Evaluasi Praktek
D. Kegiatan Akhir : Menyimpulkan materi pelajaran dan hasil praktek
Pertemuan VII
A. Kegiatan Awal : Membuka pelajaran Absensi siswa, memberikan pertanyaan materi sebelumnya
B. Kegiatan Inti :
  1. • Praktek memeriksa da memperbaiiki system Pendingin
  2. • Praktek memeriksa dan memperbaiki radiator
  3. • Menguji system pendingin
  4. • Evaluasi Praktek
E. Kegiatan Akhir : Menyimpulkan materi pelajaran dan hasil praktek



:

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat :
 Alat-alat tangan pelengkap
 Pressure gouge, LCD Proyektor, Laptop
Bahan :
 Engine stand, engine
 Thermostot, Radiator, Radiator cap tester
Sumber Belajar : Buku New Step one, Materi Basic Otomotif


VI. Penilaian : Penugasan, observasi dan praktek
VI. EVALUASI
1. Jelaskan alasan utama diperlukan sistem pendinginan mesin!
2. Apa dampak yang terjadi bila tidak terdapat sistem pendinginan yang baik? Sebutkan 3 dampak yang terjadi.
3. Jelaskan 2 jenis sistem pendinginan pada mesin yang diketahui!
4. Pada sistem pendinginan sepedamotor dijumpai sirip pada silindernya, Jelaskan fungsi sirip-sirip tersebut!
5. Jelaskan fungsi pompa air pada mesin dengan sistem pendinginan air!




KUNCI JAWABAN
Kunci Jawaban Tes Formatif 1
1) Panas yang harus dikeluarkan oleh mesin sebesar 32 persen sehingga harus memiliki sistem pendingin yang baik. Bila tidak memiliki sistem pendinginan akan terjadi panas yang berelebihan (overheating)
2) Bila tidak ada sistem pendinginan yang baik akan menimbulkan dampak: bahan logam akan kehilangan kekuatan bahkan dapat mencair, ruang bebas antara komponen yang bergerak akan terhalang, timbul tegangan termal, dan kemampuan pelumas akan turun.
3) Sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air. Sistem pendinginan udara dengan memanfaatkan aliran udara angin atau kipas. Sistem pendinginan air menggunakan sifat massa jenis air untuk sisrkulasi air secar alamiah atau dipompa.
4) Fungsi sirip-sirip pada sepedamotor adalah untuk mempercepat pembuangan panas melalui peristiwa konveksi ke udara luar.
5) Fungsi pompa air adalah untuk mempercepat sirkulasi air pendingin sehingga pembuangan panas melalui radiator akan cepat pula.

c. Tes Formatif 2
1) Jelaskan fungsi dan cara kerja radiator dalam sistem pendinginan air serta alas an mengapa harus diservis.
2) Jelaskan fungsi dan cara kerja tutup radiator dalam sistem pendinginan air
3) Jelaskan fungsi dan cara kerja tangki reservoir dalam sistem pendinginan air
4) Jelaskan fungsi dan cara kerja kipas pendinginan serta alasan perlunya diservis.
5) Jelaskan mengapa pompa air perlu diservis
6) Jelaskan fungsi dan cara kerja termostat pada sistem pendinginan air pada mesin.

d. Jawaban Tes Formatif 2
1) Radiator berfungsi untuk mendinginkan air atau membuang panas air ke udara melalui sirip-sirip pendinginnya. Cara kerjanya adalah membuang panas secara konveksi dan radiasi. Radiator perlu diservis karena untuk mengalirnya air pendingin dengan sirip yang sangat banyak
2) Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air pada saat air menjadi panas sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi daripada tekanan udara luar. Tutup radiator perlu diservis dari kemungkinan kebocoran perapatnya dari tekanan
3) Pompa air berfungsi untuk menyirkulasikan air pendingin dengan jalan membuat perbedaan tekanan antara saluran isap dengan saluran tekan pada pompa. Pompa air perlu diservis karena pompa bekerja menyirkulasikan air yang tidak boleh ada kebocoran dalam pompa.
4) Tangki reservoir berfungsi untuk menampung air pendingin ketika terjadi kenaikan tekanan air karean suhu tinggi dalam radiator sehingga air akan meluap. Ketika suhu air pendingin turun terjadi kevakuman maka air dalam tangki reservoir akan diisap kembali ke dalam radiator.
5) Kipas berfungsi untuk mengalirkan udara pada inti radiator agar panas yang terdapat pada inti radiator dapat dipancarkan ke udara dengan mudah. Kipas pendingin dapat berupa kipas pendingin biasa (yang diputarkan oleh mesin) dan kipas pendingin listrik yang digerakkan oleh motor listrik. Kipas perlu diservis dari kemungkinan kotor dan porosnya yang aus, serta tali kipasnya yang kendor.
6) Katup termostat berfungsi untuk menahan air pendingin bersirkulasi pada saat suhu mesin yang rendah dan membuka saluran dari mesin ke radiator pada saat suhu mesin mencapai suhu idealnya. Katup termostat perlu diservis dari kemungkinan tidak berfungsi secara baik.


PRAKTEK 1 & 2
1) Alat dan Bahan
a) 1 (satu) unit mesin bensin atau diesel
b) 1 (satu) buah toolbox, k unci sock dan kunci momen
c) Majun
2) Keselamatan Kerja
a) Gunakan peralatan servis yang sesuai dengan fungsinya
b) Ikutilah instruksi dari guru ataupun langkah kerja yang tertulis pada lembar kerja
c) Mintalah ijin kepada guru anda bila akan melakukan pekerjaan yang tidak tertulis pada lembar kerja
d) Bila perlu mintalah buku manual mesin sesuai dengan obyek yang digunakan.
3) Langkah kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b) Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan oleh guru.
c) Lakukanlah pemahaman terhadap prinsip kerja sistem pendinginan.
d) Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktik secara ringkas.
e) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan ke tempat semula.
f) Bersihkan tempat kerja
4) Tugas
a) Buatlah laporan praktik secara ringkas dan jelas
b) Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1.

Lembar Kerja 2
1) Alat dan Bahan
a) 1 (satu) unit mesin bensin atau diesel
b) 1 (satu) buah toolbox, Kunci sock dan kunci momen
c) Majun
2) Keselamatan Kerja
a) Gunakan peralatan servis yang sesuai dengan fungsinya
b) Ikutilah instruksi dari guru ataupun langkah kerja yang tertulis pada lembar kerja
c) Mintalah ijin kepada guru anda bila akan melakukan pekerjaan yang tidak tertulis pada lembar kerja
3) Langkah kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b) Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan oleh guru.
c) Lakukanlah pemeliharaan/perawatan terhadap bagian-bagian sistem pendingin.
d) Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktik secara ringkas
e) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan ke tempat semula.
f) Bersihkan tempat kerja
4) Tugas
a) Buatlah laporan praktik secara ringkas dan jelas
b) Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan belajar 2.

b. Uraian Materi 1
1) Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin
Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas media pendingin. Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Disamping itu media pendingin juga tidak boleh mengandung minyak pelumas. Adapun pemeriksaan kualitas dan kapasitas media pendingin dapat dilakukan sebagai berikut :
a). Pemeriksaan kapasitas media pendingin
Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus berada diantara garis LOW dan FULL dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis FULL.
b). Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin
Endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator harus sedikit. Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak mengandung karat (berwarna kuning) harus dilakukan penggantian dengan cara sebagai berikut :
(1) Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
(2) Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau melepas baut penguras.
(3) Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari 50 % tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus dicampur dengan air sulingan.
(4) Memasang tutup radiator
(5) Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran
(6) Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.
2) Pelepasan, Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air
Pompa air perlu diperiksa apabila air dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan air. Dalam kenyataannya seringkali seal pompa tidak tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara keseluruhan. Untuk melepas pompa dari sistem pendingin sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian pula pelepasan komonen-komponen pompa. Pelepasan dan pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan kerja pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini akan dibahas berturut-turut prosedur pelepasan, pemeriksaan dan pemasangan pompa air.
a). Prosedur pelepasan pompa air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
(1) Mengeluarkan media pendingin mesin
(2) Melepas tali kipas, kipas, kopling fluida (jika ada) dan puli pompa air dengan prosedur sebagai berikut :
(a) Merentangkan tali kipas dan mengendurkan mur pengikat tali kipas
(b) Mengendorkan pivot dan baut penyetel, alternator, kemudian lepas tali kipas.
(c) Melepas mur pengikat kipas dengan kopling fluida dan puli
(d) Melepas mur pengikat kipas dari kopling fluida
(3) Melepas pompa air

b). Pemeriksaan komponen pompa air:
(1) Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara memutar dudukan puli dan mengamati bahwa bearing pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan, bearing pompa air harus diganti.

Gambar 1. Pemeriksaan pompa air

(2) Pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan kebocoran minyak silicon.


Gambar 2. Pemeriksaan kopling fluida

c). Prosedur pelepasan komponen pompa air :
Komponen pompa air terdiri atas: bodi pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan plat (lihat gambar 3). Nama komponen yang diberi tanda ◊ adalah komponen yang tidak dapat digunakan lagi setelah dilakukan pelepasan komponen.


Gambar 3. Komponen pompa air

Adapun prosedur pelepasan komponen pompa air adalah sebagai berikut :

(1) Melepas plat pompa dengan cara melepas baut pengikatnya (lihat gambar 4)

Gambar 4. Cara melepas plat

(2) Melepas dudukan puli dengan menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas dudukan puli
Gambar 5. Cara melepas
dudukan Puli

(3) Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
(a) Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C
(b) Menekan poros bearing dan melepas bearing dan rotor dengan menggunakan SST dan press
(4) Melepas rakitan seal dengan menggunakan SST dan pres
d). Prosedur perakitan komponen pompa air :
(1) Memasang bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
(a) Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C
(b) Menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas bearing dan rotor. Permukaan bearing harus rata dengan bodi pompa.
(2) Memasang seal pompa dengan cara sebagai berikut :
(a) Oleskan seal pada seal baru dan bodi pompa
(b) Menggunakan SST dan pres, pasang seal
(3) Memasang dudukan puli menggunakan SST dan pres pada poros bearing pompa.
(4) Memasang rotor menggunakan press pada poros bearing pompa. Permukaan rotor harus rata dengan permukaan poros bearing
(5) Memasang plat pompa, periksa bahwa rotor tidak menyentuh plat pompa.
(6) Memeriksa bahwa pompa air berputar lembut.

3) Pelepasan, Pemeriksaan dan Pemasangan Thermostat
a). Prosedur pelepasan thermostat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
(1) Mengeluarkan media pendingin mesin
(2) Melepas saluran air keluar (selang karet atas)
(3) Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya.


Gambar 6. Melepas tutup thermostat
b) Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut :
(1) Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup.


Gambar 7. Memeriksa kerja thermostat

Temperatur pembukaan katup : 80° - 90° C. Jika tempera-tur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.

(2) Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C : 8 mm atau lebih.



Gambar 8. Pemeriksaan tinggi kenaikan katup

c) Prosedur pemasangan thermostat dengan cara sebagai berikut :
(1) Memasang gasket baru pada thermostat







Gambar 9. Memasang gasket baru

(2) Meluruskan jiggle valve pada thermostat dengan tanda di sisi kanan dan masukkan ke dalam rumah saluran. Posisi jiggle valve dapat digeser, 10° ke kiri atau ke kanan dari tanda.
(3) Memasang saluran air keluar.









Gambar 10. Pemasangan thermostat


4) Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pendingin
Pemeriksaan dan pengujian dalam sistem pendingin adalah pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin. Untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin diperlukan alat yang disebut “Radiator Cap Tester“. Alat tersebut disamping dipakai untuk memeriksa kebocoran pada sistem pendingin juga dapat digunakan untuk menentukan kondisi tutup radiator.
a) Pemeriksaan tutup radiator dapat dilakukan dengan cara seba-gai berikut :
(1) Melepas tutup radiator, kemudian pasang tutup radiator pada radiator cap tester (alat uji tutup radiator). Untuk mencegah terjadinya bahaya panas, tidak diperkenankan membuka tutup radiator dalam keadaan mesin masih panas, karena cairan dan uap bertekanan akan menyembur keluar.
(2) Memeriksa tutup radiator dengan alat uji tutup radiator. Lakukan pemompaan dan ukurlah tekanan pembukaan katup vakum.










Gambar 11. Pemeriksaan tutup radiator

Tekanan pembukaan standar :
0,75 – 1,05 kg/cm2 (10,7 – 14,9 psi)
Tekanan pembukaan minimum : 0,6 kg/cm2 (8,5 psi)
Untuk pemeriksaan tutup raditor sebaiknya menggunakan pembacaan maksimum sebagai tekanan pembukaan. Apabila tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator perlu diganti.
b) Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
(1) Isilah radiator dengan media pendingin, kemudian pasanglah radiator cap tester pada lubang pengisian media pendingin pada radiator seperti pada gambar 12.



Gambar 12. Pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin
(2) Pompalah radiator cap tester sampai tekanan 1,2 kg/cm2 (17,1 psi), dan periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila tekanan turun berarti ada kebocoran pada sistem pendingin atau pada komponen sistem pendingin. Oleh karena itu perlu diperiksa kebocoran pada saluran pendingin, radiator, dan pompa air. Apabila tidak ditemukan kebocoran pada komponen tersebut, maka perlu diperiksa blok dan kepala.

c. Rangkuman 1
1) Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin. Pemeriksaan media pendingin dalam hal ini adalah air pendingin mutlak diperlukan, karena apabila kapasitas dan kualitas air pendingin tidak pernah diperhatikan akan mengganggu proses pendinginan. Kekurangan media pendingin akan menyebabkan mesin overheating, yaitu temperatur mesin berlebihan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin. Hal tersebut dapat terjadi karena sistem pelumasan akan terganggu akibat kenaikan suhu yang berlebihan. Demikian juga kualitas pendingin sangat berpengaruh terhadap kinerja sistem pendingin. Air pendingin yang tidak pernah diganti akan menimbulkan kerak-kerak pada komponen yang dilalui media pendingin sehingga proses pendinginan tidak optimal.
2) Pemeriksaan komponen pompa air meliputi pemeriksaan bearing pompa, seal pompa, dan rotor pompa. Bearing pompa yang sudah bersuara berisik mengindikasikan bahwa komponen telah rusak dan perlu segera diganti. Apabila kerusakan bearing tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan pompa akan macet (tidak dapat berputar) sehingga proses pendinginan akan terhenti. Akibatnya mesin menjadi overheating yang pada gilirannya komponen mesin menjadi rusak. Dalam melakukan pelepasan dan perakitan pompa air, harus memperhatikan prosedur atau langkah-langkah yang benar, karena kesalahan pemasangan akan mengakibatkan gangguan proses kerja pompa air. Setelah komponen pompa dilepas ada beberapa komponen yang tidak boleh dipasang lagi, artinya komponen tersebut harus diganti dengan yang baru. Komponen tersebut antara lain : bearing, rotor, satuan seal, dan gasket.

3) Pemeriksaan thermostat diperlukan manakala air pendingin tidak dapat bersirkulasi. Namun demikian penyebab air tidak dapat bersirkulasi bukan semata-mata disebabkan kerusakan thermostat. Penyebab lain dari gejala tersebut adalah kerusakan pada pompa air, dimana rotor pompa aus atau keropos sehingga pompa air tidak dapat menekan medi pendingin tersebut. Prosedur pemeriksaan thermostat harus dilakukan dengan cermat mengingat cara kerjanya didasarkan atas perubahan suhu. Dengan demikian pada waktu melakukan pengamatan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu saat membukanya katup dan pada suhu berapa thermostat tersebut membuka.
4) Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin diperlukan alat khusus yang disebut “Radiator cap tester“ (alat uji raditor) yaitu suatu alat yang dapat memberikan tekanan pada sistem pendingin. Alat tersebut diperlukan karena kadang-kadang pada saat mesin berhenti atau dalam keadaan dingin tidak nampak adanya kebocoran, tetapi pada saat mesin hidup sampai pada temperatur tertentu, baru nampak adanya kebocoran. Hal tersebut dapat terjadi karena pada temperatur tinggi tekanan media pendingin naik sehingga mampu menembus bagian tertentu dari sistem pendingin (selang air, radiator, pompa, dsb) yang sudah lama umur pemakaiannya. Dengan demikian pada saat mesin dingin tidak terjadi kebocoran, tetapi setelah mesin panas kebocoran baru nampak. Untuk itu diperlukan alat uji kebocoran dengan jalan memberi tekanan pada sistem pendingin.

d. Tugas 1
1) Terjadinya overheating dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain karena gangguan pada sistem pendingin. Buatlah ringkasan beberapa penyebab mesin overheating dengan observasi di bengkel umum terhadap kasus-kasus mesin overheating yang masuk ke bengkel tersebut. Jelaskan juga bagaimana cara mengatasi problem tersebut sehingga mesin dapat kembali normal.
2) Seorang pemilik mobil mengeluh bahwa mobilnya cepat panas, padahal media pendingin dalam keadaan penuh. Bagaimana cara anda menentukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin mobil tersebut ? Langkah-langkah apa yang harus anda lakukan mulai dari yang paling sederhana sampai pada kasus yang agak kompleks.

e. Tes formatif 1
1) Jelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan dan penggantian media pendingin.
2) Jelaskan mengapa pompa air perlu diperiksa ?
3) Jelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan thermostat ?
4) Jelaskan mengapa pemeriksaan kebocoran sistem pendingin harus dengan alat khusus yaitu radiator cap tester.
5) Jelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin ?
6) Jelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan tutup radiator.

f. Kunci jawaban tes formatif 1
1) Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas air pendingin dengan cara sebagai berikut :
a). Pemeriksaan kapasitas media pendingin
Kapasitas air pendingin dengan melihat jumlah air pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus berada diantara garis LOW dan FULL dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis FULL.
b). Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin
Pemeriksaan kualitas air pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Adapun prosedur pemeriksaan kualitas air pendingin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
(1) Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
(2) Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau melepas baut penguras.
(3) Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari 50 % tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus dicampur dengan air sulingan.
(4) Memasang tutup radiator
(5) Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran
(6) Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.
2). Pemeriksaan pompa air diperlukan apabila air dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diperiksa apabila terdengar suara berisik di sekitar popmpa. Hal tersebut dapat terjadi apabila bantalan pompa telah rusak. Adakalanya pompa air juga perlu diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan air. Dalam kenyataannya seringkali seal perapat pompa tidak tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara keseluruhan.
2) Prosedur pemeriksaan thermostat adalah sebagai berikut :
a) Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup.


Gambar 13. Memeriksa kerja thermostat


Temperatur pembukaan katup : 80° - 90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.
b) Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C : 8 mm atau lebih.


Gambar 14. Pemeriksaan tinggi kenaikan katup

3) Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin diperlukan alat khusus yang disebut “Radiator cap tester“ (alat uji raditor) yaitu suatu alat yang dapat memberikan tekanan pada sistem pendingin. Alat tersebut diperlukan karena kadang-kadang pada saat mesin berhenti atau dalam keadaan dingin tidak nampak adanya kebocoran, tetapi pada saat mesin hidup sampai pada temperatur tertentu, baru nampak adanya kebocoran. Hal tersebut dapat terjadi karena pada temperatur tinggi tekanan media pendingin naik sehingga mampu menembus bagian tertentu dari sistem pendingin (selang air, radiator, pompa, dsb) yang sudah lama umur pemakaiannya. Dengan demikian pada saat mesin dingin tidak terjadi kebocoran, tetapi setelah mesin panas kebocoran baru nampak. Untuk itu diperlukan alat uji kebocoran dengan jalan memberi tekanan pada sistem pendingin.

4) Prosedur pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin adalah :
a) Isilah radiator dengan media pendingin, kemudian pasanglah radiator cap tester pada lubang pengisian media pendingin pada radiator seperti pada gambar berikut ini.



Gambar 15. Pemeriksaan kebocoran pada sistem pendingin
b) Pompalah radiator cap tester sampai tekanan 1,2 kg/cm2 (17,1 psi), dan periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila tekanan turun berarti ada kebocoran pada sistem pendingin atau pada komponen sistem pendingin. Oleh karena itu perlu diperiksa kebocoran pada saluran pendingin, radiator, dan pompa air. Apabila tidak ditemukan kebocoran pada komponen tersebut, maka perlu diperiksa blok dan kepala silinder.
5) Prosedur pemeriksaan tutup radiator adalah sebagai berikut:
Melakukan pemompaan pada radiator cap tester dan mengukur tekanan pembukaan katup vakum.

Gambar 16. Pemeriksaan tutup radiator

Tekanan pembukaan standar : 0,75 – 1,05 kg/cm2 (10,7–14,9 psi) Tekanan pembukaan minimum : 0,6 kg/cm2 (8,5 psi)
Untuk pemeriksaan tutup raditor sebaiknya menggunakan pembacaan maksimum sebagai tekanan pembukaan. Apabila tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator perlu diganti.

g. Lembar Kerja 1
1) Alat dan Bahan
a. 1 Unit engine stand (live)
b. Peralatan tangan, kunci pas/ring atau tang
c. Radiator cap tester
d. Lap / majun.
2) Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan fungsinya.
b). Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
c). Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
d). Bila perlu mintalah buku manual motor bensin yang menjadi training object.
3) Langkah Kerja
a). Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b). Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/instruktur.
c). Lakukan pelepasan, pemeriksaan dan penggantian sistem pendingi.
d). Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
e). Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula.
4) Tugas
a). Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.
b). Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1.






















2. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Kriteria Skor
(1-10) Bobot Nilai Keterangan
Kognitif (soal no 1 s.d 8) 5 Syarat lulus nilai minimal 70
Ketepatan prosedur pemeriksaan 1
Hasil pemeriksaan 2
Ketepatan waktu 1
Keselamatan kerja 1
Nilai Akhir
Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 70 s.d. 100 (lulus)

70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Motor otomotif
Kelas/Semester : XII/7 2008
Pertemuan Ke- : 1,2,3 dan 4 (8 jam/minggu)
Alokasi Waktu : 40 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Pemeliharaan/servis Sistem Bahan Bakar
Bensin
Kompetensi Dasar : Memelihara/ servis sistem abhan bakar
bensin dan komponen-komponen-nya.

Indikator : Sikap
 Pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Pengetahuan
 Pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik.
 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/ servis
 Prinsip kerja sistem bahan bakar bensin
 Komponen/sistem bahan bakar bensin yang perlu dipelihara/diservis.
 Data spesifikasi pabrik.

Ketrampilan
 Melaksanakan prosedur pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin secara berkala sesuai dengan SOP
 Memeriksa kondisi tangki bahan bakar bensin.
 Memeriksa kondisi saluran bahan bakar bensin.
 Membongkar dan memeriksa pompa bensin mekanik dan elektrik sesuai SOP.
 Membongkar dan memeriksa macam-macam karburator sesuai SOP.
 Memeriksa kerja sistem bahan bakar bensin





I. Tujuan Pembelajaran : setelah mengikuti pelajaran teori dan praktek siswa dapat
 Memahami prinsip kerja sistem bahan bakar bensin mekanis melalui penggalian infomasi pada buku manual. Dan Sistem EFI
 Memahami konstruksi sistem bahan bakar bensin dan komponen-komponennya.
 Melaksanakan prosedur pe-meliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin secara berkala sesuai dengan SOP
 Memeriksa kondisi tangki bahan bakar bensin.
 Memeriksa kondisi saluran bahan bakar bensin.
 Membongkar dan memeriksa pompa bensin mekanik dan elektrik sesuai SOP.
 Membongkar dan memeriksa macam-macam karburator sesuai SOP
 Memeriksa kerja sistem bahan bakar bensin
II. Materi Ajar :
 Prinsip kerja sistem bahan bakar bensin
 Komponen/sistem yang perlu dipelihara/diservis.
 Data spesifikasi pabrik.

III.Metode Pembelajaran : Teori diskusi, penugasan, kerja kelompok dan Praktek

IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
A. Kegiatan Awal : Membuka pelajaran, absensi siswa, menjelaskan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti : Menjelaskan fungsi sistem bahan bakar
Menjelaskan nama nama komponen dan fungsinya Aliran bahan bakar
C. Kegiatan Akhir : Menyimpulkan materi pelajaran, menutup
pelajaran memberikan tugas


Pertemuan 2
A. Kegiatan Awal : Membuka pelajaran, absensi siswa, menjelaskan tujuan pelajaran
B. Kegiatan Inti : Menjelaskan Cara kerja sistem bahan bakar
Menjelaskan Cara kerja saringan bahan
bakar
Menjelaskan Cara kerja pompa bensin
mekanis
Menjelaskan Cara kerja pompa bensin electrik
C. Kegiatan Akhir : Melakukan penilaian hasil pekerjaan siswa

Pertemuan 3
A. Kegiatan awal : Membuka pelajaran, absensi siswa, menjelaskan tujuan pelajaran praktek dan keselamatan kerja
B. Kegiatan inti : Menjelaskan prinsip kerja Karburator
Komponen utama karburator
Komponen tambahan karburator
Prinsip kerja EFI
C. Kegiatan akhir : Menyimpulkan materi pelajaran, menutup pelajaran

Pertemuan ke 4,5,6,7,8,9 dan 10
A. Kegiatan awal : Membuka pelajaran. Absensi siswa, menjelaskan
tujuan praktek dan menjelaskan keselamatan
kerja

B. Kegiatan inti : Praktek sistem bahan bakar
C. Kegaiatan akhir : Menyimpulkan kegiatan praktek

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat : LCD Procjektor, Notebook
Bahan : Unit mesin lengkap dengan transmisi, Mobil
toyota kijang Mobil honda civic, Jeep willys

Sumber Belajar : Buku pelajaran Basic Astra Internasional
Buku New Step 1 PT. TOYOTA Astra Motor
Buku Petunjuk Praktek Untuk STM TOYOTA Astra Motor
www.howstuffworkcarengines.com,
www.edukasi.net,
www.animationcarengine.com,
www.youyube.com

VI. Penilaian : Evaluasi teori, praktek penugasan

EVALUASI:
Tes Formatif 1
1) Sebutkan komponen system bahan bakar mekanik dan jelaskan fungsinya.
2) Jelaskan cara kerja pompa bahan bakar mekanik.
3) Jelaskan cara kerja pompa bahan bakar listrik.
4) Jelaskan tujuan dibuatnya karburator double barel.
5) Jelaskan cara kerja system stasioner, kecepatan lambat, dan kecepatan tinggi pada karburator.
6) Jelaskan fungsi Hot Idle Compensator dan jelaskan bagaimana cara kerjanya.



Kunci Jawaban Tes Formatif 1
1) Komponen sistem bahan bakar mekanik antara lain :
a) Tangki bahan bakar : untuk menampung bahan bakar sebelum disalurkan ke karburator
b) Saringan bahan bakar : untuk membersihkan bahan bakar yang akan dikirim ke karburator.
c) Pompa bahan bakar : untuk menghisap bahan bakar yang ada di tangki, kemudian disalurkan ke karburator.
d) Karburator : untuk mengabutkan bahan bakar dan mengatur kebutuhan bahan bakar sesuai dengan putaran mesin.
2) Cara kerja pompa bahan bakar mekanik adalah sebagai berikut :
Apabila rocker arm ditekan oleh nok, diafragma tertarik ke bawah sehingga ruang di atas diafragma menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan bahan bakar akan mengalir ke ruang diafragma. Kemudian pada saat nok tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke atas sehingga bahan bakar yang ada di ruang difragma terdorong ke luar melalui katup keluar.
3) Cara kerja pompa bahan bakar listrik adalah sebagai berikut:
Apabila kunci kontak diputar pada posisi ON, akan terjadi kemagnetan pada solenoid yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas sehingga bahan bakar masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama platina membuka karena tuas platina dihubungkan dengan rod sehingga kemagnetan pada solenoid hilang.
Akibatnya diafragma bergerak ke bawah mendorong bahan bakar keluar melalui katup buang.
4) Tujuan dibuatnya karburator double barel adalah untuk mengatasi kelemahan karburator single barel. Pada karburator single barel, semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran mesin dilayani oleh satu barel. Padahal pada putaran mesin rendah, diameter venturi yang besar akan lebih lambat menghasilkan tenaga dibanding diameter venturi yang kecil. Sebaliknya diameter venturi yang kecil hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar pada putaran mesin tertentu, tetapi pada putaran rendah lebih cepat menghasilkan tenaga.
5) Cara kerja system stasioner, kecepatan lambat, dan kecepatan tinggi pada karburator adalah sebagai berikut : Pada saat mesin berputar stasioner, bahan bakar mengalir dari ruang pelampung melalui primary main jet, kemudian ke slow jet, economizer jet, dan akhirnya ke ruang bakar melalui idle port. Kemudian pada saat pedal gas ditekan sedikit, maka katup gas akan membuka lebih lebar sehingga aliran bahan bakar dari ruang pelampung tersebut masuk ke ruang bakar selain melalui idle port juga melalui slow port.Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang pelampung langsung menuju primary main nozle. Sementara dari idel port dan slow port tidak lagi mengeluarkan bahan bakar karena kevakuman pada idel port dan slow port lebih rendah dari pada di daerah primary main nozle.
6) Fungsi Hot Idle Compensator adalah untuh menambah udara pada saat temperature di sekitar mesin panas. Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut :

Pada saat temperatur mesin naik, maka bimetal membuka thermostatic valve, sehingga udara dari air horn mengalir ke dalam intake manifold melalui saluran udara dalam flange sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi normal kembali. Katup thermostatic mulai membuka apabila temperatur di sekeliling elemen bimetal telah mencapai 55˚ C dan akan membuka penuh pada temperatur 75˚ C.

































Tes Formatif 3
1) Jelaskan dengan singkat perbedaan antara D EFI dengan L EFI.
2) Jelaskan sistem-sistem yang ada pada system bahan bakar EFI.
3) Apa fungsi pressure regulator pada system EFI dan bagaimana cara kerjanya.
4) Bagaimana cara kerja katup udara tipe wax ? Jelaskan dengan disertai gambar.
Kunci Jawaban Tes Formatif 3
5) Sistem D EFI mengukur tekanan udara dalam intake manifold, kemudian melakukan penghitungan jumlah udara yang masuk, sedang pada sistem L EFI, air flow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold.
6) Sistem-sistem yang ada pada system bahan bakar EFI.
a) Sistem bahan bakar : digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai ke ruang bakar, terdiri atas : tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar, pipa penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor, dan cold start injector.
b) Sistem induksi udara : digunakan untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran, terdiri atas : air cleaner, air flow meter, throttle body, dan air valve.
c) Sistem kontrol elektronik, terdiri atas beberapa sensor seperti : air flow meter, water temperatur sensor, throttle position sensor, air temperatur sensor, dan oxygen sensor. Pada sistem ini terdapat ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur lamanya kerja injektor. Pada sistem ini juga terdapat komponen lain seperti : main relay yang mensuplai tegangan ke ECU, start injector time switch yang mengatur kerja cold start injector selama mesin dingin, circuit opening relay yang mengatur kerja pompa bahan bakar dan resistor yang menstabilkan kerja injektor.

7) Pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar yang mengalir ke injector. Jumlah injeksi bahan bakar dikontrol sesuai lamanya signal yang diberikan ke injector, sehingga tekanan konstan pada injector harus dipertahankan.
Adapun cara kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tekanan bahan bakar dari delivery pipe menekan diafragma, membuka katup, sebagian bahan bakar kembali ke tangki melalui pipa pembalik. Jumlah bahan bakar yang kembali ditentukan oleh tingkat ketegangan pegas diafragma, variasi tekanan bahan bakar sesuai dengan volume bahan bakar yang kembali. Vakum intake manifold yang dihubungkan pada bagian sisi diafragma spring melemahkan tegangan pegas diafragma, sehingga menambah volume kembalinya bahan bakar dan menurunkan tekanan bahan bakar. Dengan demikian apabila vakum intake manifold naik (tekanan mengecil), tekanan bahan bakar turun hanya pada tingkat bahan bakar A dan vakum intake manifold B dipertahankan tetap.

Apabila pompa berhenti, pegas akan menekan katup sehingga katup menutup. Akibatnya check valve dalam pompa bahan bakar dan katup di dalam pressure regulator mempertahankan sisa tekanan dalam saluran bahan bakar.

8) Cara kerja katup udara tipe wax adalah sebagai berikut :
Apabila temperatur rendah, thermo valve akan mengkerut dan gate valve akan terbuka oleh pegas A. Pada keadaan ini udara mengalir melalui air valve tanpa melewati throttle valve masuk ke air intake chamber. Apabila temperature air pendingin naik, thermo valve akan mengembang mengakibatkan pegas B menutup gate valve. Pegas B lebih kuat dari pada pegas A, gate valve tertutup sehingga putaran mesin turun.


Apabila temperatur air pendingin sekitar 80 C, gate valve tertutup dan mesin pada putaran idel yang normal. Apabila temperatur air naik lebih tinggi, valve akan mengembang lebih jauh. Pada kondisi ini gaya pegas B bertambah dan mempertahankan gate valve tertutup.

Lembar Kerja 3
1) Alat dan Bahan
a. 1 Unit engine stand (live) dengan sistem bahan bakar EFI
b. Peralatan tangan, kunci pas/ring atau tang.
c. Multimeter.
d. Kain lap/majun
2) Keselamatan Kerja
a. Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan fungsinya.
b. Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
c. Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
d. Bila perlu mintalah buku manual motor bensin yang menjadi training object.
3) Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b. Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/ instruktur.
c. Lakukan diskusi cara kerja sistem injeksi bahan bakar!
d. Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
e. Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula.

4) Tugas
a. Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.
b. Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 3.

Tes Formatif
1) Jelaskan bagaimana cara anda menentukan kondisi dari sebuah pompa bahan bakar ?
2) Bagaimana cara menentukan kondisi water temperatur sensor ?
3) Bagaimana cara menyetel posisi throttle positioner sensor ?

Kunci Jawaban
1)Cara menentukan kondisi pompa bahan bakar adalah dengan cara memeriksa tahanan antara kabel positif pompa bahan bakar dengan sirkuit masa. Tahanan antara kabel positif dan negatif pompa bahan bakar sekitar 0,5 – 3 ohm.
2)Cara menentukan kondisi water temperatur sensor mengukur tahanan water temperatur sensor dengan ohmmeter. Apabila nilai tahanan tidak sesuai spesifikasi (lihat grafik pada gambar 108), maka sensor perlu diganti.


3)Cara menyetel posisi throttle positioner sensor
a) Mengendorkan dua baut pengikat throttle position sensor
b) Memasukkan feeler gage ukuran 0,55 mm antara baut pembatas dan tuas pembatas throttle.
c) Menghubungkan probe test ohmmeter ke terminal IDL dan TL


d) Perlahan-lahan putar posisi TPS berlawanan jarum jam, jarum ohmmeter mulai bergerak, kemudian kencangkan kedua baut pengikatnya.
e) Memeriksa kembali kontinuitas antara terminal IDL dan TL


Celah antara tuas dan baut pembatas Terminal IDL - TL
0,44 mm Ada kontinuitas
0,66 mm Tidak ada kontinuitas


Lembar Kerja
Alat dan Bahan
a. 1 Unit engine stand (live) dengan sistem bahan bakar EFI
b. Peralatan tangan, kunci pas/ring atau tang.
c. Vacuum – pressure gage
d. Multimeter
e. Lap / majun.
Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan fungsinya.
b). Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
c). Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
d). Bila perlu mintalah buku manual motor bensin yang menjadi training object.
Langkah Kerja
a). Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b). Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/ instruktur.
c). Lakukan pemeriksaan pada sistem injeksi bahan bakar!
d). Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
e). Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula.
Tugas
a). Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.
b). Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 4.


EVALUASI
1. Jelaskan bagaimana prinsip kerja karburator ?
2. Jelaskan mengapa karburator double barel lebih baik dari pada karburator single barel ?
3. Bagaimana cara kerja pompa bahan bakar listrik tipe membran? Jelaskan dengan disertai gambar ?
4. Jelaskan dengan disertai gambar cara kerja sistem stasioner, kecepatan lambat, dan kecepatan tinggi pada karburator ?
5. Bagaimana cara menyetel campuran idel pada mesin dengan sistem bahan bakar mekanik ?
6. Sistem apa saja yang ada pada sistem injeksi bahan bakar elektronik ?
7. Bagaimana cara memeriksa kondisi injektor ? Jelaskan dengan disertai gambar.
8. Bagaimana cara memeriksa putaran idel pada sistem EFI ?








KUNCI JAWABAN
1. Prinsip kerja karburator berdasarkan hukum-hukum fisika seperti : Qontinuitas dan Bernauli. Apabila suatu fluida mengalir melalui suatu tabung, maka banyaknya fluida atau debit aliran (Q) adalah:
Q = A.V = konstan
Q = debit aliran m3/detik
A = luas penampang tabung (m2)
V = kecepatan aliran (m/detik)

Konstruksi dasar karburator dapat dilihat pada gambar diatas. Bagian karburator yang diameternya menyempit (bagian A) disebut venturi. Pada bagian ini kecepatan aliran udara yang masuk semakin tinggi sehingga kevakumannya semakin rendah. Dengan demikian pada bagian venturi bahan bakar yang dapat terhisap semakin banyak.
2. Karburator double barel lebih baik dibanding karburator single barel karena pada putaran rendah, karburator double barel cepat menghasilkan tenaga (output). Pada putaran rendah yang bekerja hanya primary venturi yang mempunyai diameter venturi kecil, sedangkan pada putaran tinggi, baik prymary maupun secondary venturi bekerja bersama-sama sehingga output yang dicapai akan tinggi karena total diameter venturinya besar. Disamping itu kecepatan aliran maksimal pada venturi karburator double barel dibanding karburator single barel lebih kecil sehingga kerugian gesekannyapun lebih kecil.

3. Cara kerja pompa bahan bakar listrik tipe membran adalah sebagai berikut :
Apabila kunci kontak diputar pada posisi ON, akan terjadi kemagnetan pada solenoid yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas sehingga bahan bakar masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama platina membuka karena tuas platina dihubungkan dengan rod sehingga kemagnetan pada solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak ke bawah mendorong bahan bakar keluar melalui katup buang.


4. Cara kerja sistem stasioner, kecepatan lambat, dan kecepatan tinggi pada karburator.












Pada saat mesin berputar stasioner, bahan bakar mengalir dari ruang pelampung melalui primary main jet, kemudian ke slow jet, economizer jet, dan akhirnya ke ruang bakar melalui idle port.
Kemudian pada saat pedal gas ditekan sedikit, maka katup gas akan membuka lebih lebar sehingga aliran bahan bakar dari ruang pelampung tersebut masuk ke ruang bakar selain melalui idle port juga melalui slow port.
Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang pelampung langsung menuju primary main nozle (nosel utama primer). Sementara dari idel port dan slow port tidak lagi mengeluarkan bahan bakar karena kevakuman pada idel port dan slow port lebih rendah dari pada primary main nozle.
5. Cara menyetel campuran idel
a. Hidupkan mesin sampai temperatur kerja
b. Pasang tachometer
c. Stel putaran idel (stasioner) sesuai spesifikasi
d. Putar baut penyetel putaran idel (idle mixture adjusting screw) ke kanan atau ke kiri sampai diperoleh putaran maksimum.

e. Stel kembali putaran idel.

6. Sistem-sistem yang ada pada sistem injeksi bahan bakar elektronik adalah :
a) Sistem bahan bakar, digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai ke ruang bakar. Sistem ini terdiri atas : tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar, pipa penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor, dan cold start injector.
b) Sistem induksi udara, digunakan untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran. Sistem ini terdiri atas : air cleaner, air flow meter, throttle body, dan air valve.
c) Sistem kontrol elektronik, terdiri atas beberapa sensor seperti: air flow meter, water temperatur sensor, throttle position sensor, air temperatur sensor, dan oxygen sensor. Pada sistem ini terdapat ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur lamanya kerja injektor. Pada sistem ini juga terdapat komponen lain seperti : main relay yang mensuplai tegangan ke ECU, start injector time switch yang mengatur kerja cold start injector selama mesin dingin, circuit opening relay yang mengatur kerja pompa bahan bakar dan resistor yang menstabilkan kerja injektor.
7. Cara menentukan volume injeksi adalah sebagai berikut :
a. Memasang injektor seperti pada gambar

b. Menempatkan injektor ke dalam gelas ukur
c. Putar kunci kontak pada posisi ON
d. Menggunakan diagnosis check wire, hubungkan terminal + B dan FP pada check conector
e. Menghubungkan terminal injektor dengan baterai selama 15 detik, dan ukur volume injeksi dengan gelas ukur. Spesifikasi volume injeksi : 39 – 49 cc tiap 15 detik. Perbedaan diantara setiap injektor : 6 cc atau kurang.
8. Cara memeriksa putaran idel pada sistem EFI adalah sebagai berikut :
a. Pada temperatur rendah (di bawah 80˚ C) : apabila sekrup penyetel putaran diputar masuk, putaran mesin harus turun.

b. Setelah pemanasan : apabila sekrup penyetel putaran idle diputar masuk, putaran mesin harus turun di bawah putaran idle atau mesin harus mati.









KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Kriteria Skor
(1-10) Bobot Nilai Keterangan
Kognitif (soal no 1 s.d 8) 5 Syarat lulus nilai minimal 70
Ketepatan prosedur pemeriksaan 1
Hasil pemeriksaan 2
Ketepatan waktu 1
Keselamatan kerja 1
Nilai Akhir
Keterangan :
Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)
Ya = 70 s.d. 100 (lulus)

70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar